Pelaku Pelecehan Seksual Ditelanjangi di Halte Busway

Pelaku Pelecehan Seksual Ditelanjangi di Halte Busway
Pelaku Pelecehan Seksual Ditelanjangi di Halte Busway

Maraknya aksi pelecehan seksual di busway diakui oleh Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Pargaulan Butar Butar. Dia mengaku kewalahan dengan maraknya aksi pelecehan seksual di busway. Upaya pencegahan, dengan menempatkan petugas di dalam busway tidak membuahkan hasil.

Pemisahan antara penumpang lelaki dan perempuan juga tidak berjalan mulus, karena keterbatasan jumlah armada busway.

"Bukannya kita pasrah dengan aksi pelecehan seksual. Tapi upaya yang kita lakukan, sejauh ini memang kita akui belum efektif," ujar Pargaulan pada INDOPOS (Grup JPNN), Rabu (3/9).

Terkait tidak adanya tindak lanjut terhadap pelaku pelecehan seksual, Pargaulan membantah. Menurutnya, para pelaku yang tertangkap selalu mendapat hukuman yang setimpal. Mereka diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Untuk kasus yang di Lebak Bulus memang tidak diserahkan ke polisi. Namun pelaku sudah dihukum dengan ditelanjangi, dan korban juga tidak meneruskan ke polisi," tuturnya.

Lebih lanjut, Pargaulan mengatakan, pihaknya ke depan akan memasang kamera CCTV di seluruh armada busway. Saat ini, memang sudah ada beberapa armada yang dipasang CCTV.

Namun jumlahnya masih sedikit. "Sekarang yang dipasang baru busway koridor delapan. Ke depan semua koridor dipasangi CCTV, salah satu tujuannya untuk mencegah pelecehan seksual," tegasnya.

Pengamat transportasi yang juga mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, mengaku sejak lama telah kecewa dengan pelayanan Transjakarta. Sebab, manajemen tidak mampu memberikan rasa aman pada pengguna. Untuk itu, Tigor berencana melakukan gugatan hukum kepada Transjakarta dan Pemprov DKI.

JAKARTA - Pelecehan seksual di dalam Bus Transjakarta (Busway) masih terus terjadi. Terbaru, seorang pelakunya ditangkap dan ditelanjangi di halte

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News