Pelaku Pembocor Soal Unas segera Dipidanakan
Selasa, 26 April 2011 – 15:03 WIB

Pelaku Pembocor Soal Unas segera Dipidanakan
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, para pelaku yang sudah terbukti melakukan kecurangan dengan membocorkan soal Ujian Nasional (Unas) di Gorontalo, telah ditindaklanjuti dan segera akan dipidanakan. Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini mengatakan, hukuman yang diberikan kepada para okunum atau pelaku kecurangan Unas itu, tidak hanya berlaku di Gorontalo saja. Melainkan juga berlaku untuk semua daerah. Menurutnya, begitu diketahui dan dapat dipastikan telah melakukan kecurangan, maka harus segera diberikan sanksi.
"Siapa saja yang melakukan kecurangan atau kebocoran, harus ditindak. Oleh karena itu, mengenai kebocoran di Gorontalo, memang benar, dan harus ada ujian ulang," tegasnya, ketika ditemui usai acara ASEAN Social Cultural Community (Soca) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/4).
Baca Juga:
"Sanksi yang akan diberikan bagi pelaku kecurangan tidak akan main-main. Karena, kejadian ini dilakukan dengan cara sengaja dan bahkan terkait dengan pembocoran rahasia negara. Maka harus masuk di wilayah kasus pidana. Apalagi (ini) dilakukan oleh oknum guru dan stakeholders dari pendidikan," lanjut Nuh.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, para pelaku yang sudah terbukti melakukan kecurangan dengan membocorkan soal
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025