Pelaku Pencabulan Anak Kandung Menyerahkan Diri ke Polisi, Terancam Hukuman Berat

jpnn.com, AMBON - Seorang pelaku pencabulan dan penganiayaan terhadap dua anak kandungnya, BN menyerahkan diri kepada aparat kepolisian di Namrole, Pulau Buru, Maluku, Jumat (11/2) malam.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat, sebelumnya Polres Pulau Buru telah menurunkan tim khusus untuk mengejar pelaku BN.
Pelaku yang merasa terancam kemudian menghubungi keluarganya guna menyerahkan diri ke polsek.
“Merasa terancam sehingga yang bersangkutan menghubungi keluarganya untuk menyerahkan diri dan diantar ke Polsek semalam dan langsung dibawa ke Polres Buru di Namlea,” katanya di Ambon, Sabtu (12/2).
Menurut Roem, Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif memerintahkan supaya pelaku pencabulan tersebut diterapkan pasal berlapis dengan hukuman maksimal.
“Pelaku pencabulan dikenakan Pasal 82 Ayat 1,2, dan 5 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati,” ungkap Roem.
Sebelumnya, BN diduga melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya JN (7) dan FN (5). Akibat perbuatan BN tersebut, FN jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit sebelum kemudian meninggal dunia.
Korban JN (7), kakak kandung almarhum FN (5), saat ini sedang mendapat perlindungan dan pendampingan dari polwan Polres Buru di kediaman mereka.
Pelaku pencabulan anak kandung di Maluku menyerahkan diri ke polisi. Pelaku berinisial BN itu terancam hukuman berat.
- Siswa SMA Tewas di Asahan, Soedeson: Jika Keluarga Ragu, Silakan Lakukan Autopsi
- Modus Pelaku Pencabulan di Tebet Diungkap Ayah Korban
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Analisis Reza soal Kejahatan AKBP Fajar Pemangsa Anak-Anak
- Komisi III Dukung Sanksi PTDH untuk Oknum Polisi Terlibat Pemerasan di Kepri
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri