Pelaku Penyanderaan di Sydney Tidak Gunakan Bendera ISIS
Senin, 15 Desember 2014 – 15:30 WIB
Suasana di distrik bisnis Sydney pagi ini mencekam, menyusul serangan teror oleh pihak bersenjata yang belum diketahui identitasnya. Pelaku menyandera sejumlah warga di cafe Lindt di Martin Place. Hingga saat ini belum banyak kejelasan mengenai situasi yang terjadi, namun sandera di dalam cafe sempat membentangkan bendera hitam dengan tulisan arab dari jendela.
Syahadat merupakan pernyataan kesaksian atas Islam yang umum diucapkan oleh umat muslim, namun kalimat tersebut tidak memiliki kaitan dengan paham ekstrim atau kelompok jihad. Kalimat itu juga lumrah ditemui di sejumlah bendera islam, termasuk negara-negara berpenduduk muslim seperti Arab Saudi. Meski demikian, variasi dari bendera hitam dengan syahadat beberapa dekade terakhir banyak digunakan oleh kelompok islam ekstrim, termasuk kelompok teroris Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Tak heran jika bendera yang terlihat di lokasi penyanderaan di Sydney langsung dibandingkan dengan bendera dari kelompok teroris Negara Islam Suriah Isak (ISIS) yang juga menggunakan bendera berwarna hitam. Meski demikian, bendera yang dibentangkan di cafe Lindt Chocolate di Sydney berbeda dengan bendera yang digunakan ISIS. Bendera ISIS diketahui memiliki variasi tulisan Syahadat dengan latar berwarna hitam, namun paragraf kedua dari syahadat yakni "Muhammad utusan Alloh' dihapuskan. Dengan demikian bendera ISIS memang mirip dengan bendera yang digunakan dalam penyanderaan di Sydney, namun pelaku penyanderaan tidak menggunakan bendara yang persis sama dengan bendera ISIS. Pengamat militer dari Lowy Institut, James Brown menegaskan untuk tidak terburu mengambil kesimpulan mengenai pelaku penyanderaan ini. 'Sejauh ini yang kita tahu hanyalah saat ini seseorang tengah melakukan tindak kejahatan dan orang yang terlibat dalam penyanderaan ini sudah pasti ingin tindakannya diasosiasikan dengan islam," Bendera hitam standar sudah lama digunakan oleh umat islam baik oleh organisasi islam maupun pemerintahan negara islam. Jabhat al-Nusra, yang umum dikenal sebagai Al Qaeda di Irak juga menggunakan bendera dengan kalimat syahadat tertulis diatasnya yang diikuti tulisan nama kelompok tersebut. Bendera hitam juga digunakan oleh organisasi Hizb ut-Tahrir, yang mengkampanyekan berdirinya kekhalifahan islam di seluruh dunia dan penegakan hukum islam (syariah) Hizb ut-Tahrir saat ini tidak dilarang di Australia namun beberapa kali dituding memiliki keterkaitan dengan organisasi teroris.
Baca Juga:
Suasana di distrik bisnis Sydney pagi ini mencekam, menyusul serangan teror oleh pihak bersenjata yang belum diketahui identitasnya. Pelaku menyandera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat