Pelaku Penyanderaan Kafe di Sydney Sering Buat Pengakuan Muluk
"Dia datang ke Australia sebagai Mohammed Manteghi, namun kemudian berganti-ganti nama," kata Callan.
Callan menjelaskan, Monis mulai berlatih menggunakan senjata di tahun 1997, saat aturan izin kepemilikan senjata belum ketat.
"Monis tidak pernah memiliki izin senjata selama tinggal di Australia," katanya.
Callan mengatakan pada Oktober 2000, Monis mulai mengirim surat ke berbagai tokoh di dunia, seperti Ratu Inggris dan Paus.
Saat kejadian penyanderaan itu, sebenarnya Monis sedang menghadapi 50 tuntutan pelanggaran seksual.
Menurut Callan, Monis membuka usaha pengobatan spiritual yang ia iklankan di suratkabar lokal.
Menurut catatan polisi, selama menjalankan bisnis dari tahun 2002 hingga 2007 tercatat lebih dari 500 klien yang pernah ia layani.
"Kliniknya ini umumnya ditujukan bagi kalangan wanita kurang berpendidikan termasuk mereka yang percaya pada ilmu hitam atau yang merasa bahwa mereka telah diguna-gunai," jelas Callan lagi.
Pelaku penyanderaan di sebuah kafe di Sydney akhir Desember 2014, Man Haron Monis, sering membuat pengakuan muluk-muluk. Salah satunya, ia mengaku
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas