Pelaku Skimming di Indonesia Beli Alat dari Eropa Timur
jpnn.com, JAKARTA - Lima pelaku skimming yang ditangkap Polda Metro Jaya ternyata menggunakan alat khusus dari luar negeri.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, alat yang digunakan pelaku memiliki teknologi yang tergolong bisa diakses siapa saja sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
“Kalau dilihat dari regulasinya alat-alat ini bukan alat yang dilarang. Regulasi penerbangan barang dilarang yaitu narkotika, bahan peledak dan mudah terbakar," ujar dia di Polda Metro Jaya, Sabtu (17/3).
Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya ini mengatakan, alat tersebut dibeli dari Eropa Timur ke Indonesia dengan cara terpisah. "Jadi satu orang pelaku bawa alat masing-masing. Semua datangnya bareng," ujarnya.
Nico menambahkan, dalam aksinya kelompok pembobol ATM ini sudah beraksi sejak Oktober 2017. Total sudah ada 64 bank baik di Indonesia maupun di luar negeri yang menjadi korban.
Dari sana total diduga pihak perbankan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. "Ini masih didalami. Saat ini barang bukti uang tunai yang diamankan sebesar Rp 70 juta," katanya.
Untuk menyulitkan proses penyelidikan, para pelaku sering berpindah-pindah tempat. Total ada beberapa kota di Indonesia yang mereka singgahi dan menjadi tempat mereka melakukan kejahatan.
"Mereka berpindah-pindah kota seperti ke Bali, Lombok, Jakarta dan Yogjakarta. Ini yang menjadi sulit kami melakukan penyelidikan," ujarnya. (mg1/jpnn)
Lima pelaku skimming yang ditangkap Polda Metro Jaya ternyata menggunakan alat khusus dari luar negeri.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kombes Zulpan Ungkap Modus WN Estonia Membobol Dana Nasabah
- Pembobol ATM Bank Riau Kepri Ditangkap di Bali, Pelaku Ternyata
- WNA Pembobol ATM Ini Kerap Beraksi di DKI, Lihat Tampangnya
- 2 WNA Lakukan Perbuatan Terlarang di Mesin ATM
- Aduh Mak, Uang Rp 500 juta Lenyap di ATM, Ternyata Ini Pelakunya
- Polisi Beber Cara Kerja 2 Warga Bulgaria Bobol Uang Nasabah lewat ATM