Pelaku Tawuran di Jakarta Makin Sadis, Sahroni Minta Polisi Bertindak Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni angkat bicara terkait kasus tawuran di DKI Jakarta yang makin marak terjadi. Para pelakunya pun kian sadis sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Hal itu disampaikan Sahroni merespons video viral yang memperlihatkan tawuran di flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam insiden itu tangan seorang pelajar putus terkena sabetan senjata tajam dari pelaku lain.
“Belakangan ini rasanya hampir setiap hari ada laporan masuk soal tawuran di Jakarta. Aksinya pun semakin sadis-sadis, kayak udah enggak ada hukum di jalanan," kata Sahroni melalui siaran pers, Selasa (30/1).
Sahroni pun meminta polisi melakukan razia lebih masif dan memberikan hukuman yang lebih berat terhadap para pelaku tawuran.
Selain itu, kerja sama sengan sekolah-sekolah juga perlu lebih ditingkatkan, demi memberi pengawasan yang lebih ketat pada aktivitas siswa yang mengarah pada tawuran.
"Saya minta Polda Metro Jaya koordinasikan seluruh polres dan polsek, untuk lebih komprehensif melakukan pencegahan. Ini sudah mengganggu kamtibmas, masyarakat jadi resah kalau keluar rumah. Jakarta sudah darurat tawuran,” tuturnya.
Legislator dari Partai NasDem itu meminta kepolisian berlaku tegas kepada para pelaku tawuran. Bahkan untuk memutus rantai tawuran, kata ‘korban’ harus mulai diganti dengan ‘pelaku’ bagi semua yang terlibat tawuran.
"Saya rasa, mereka semua itu adalah pelaku kekerasan, bukan korban. Datang ke sana sama-sama bawa parang, bawa sajam, mau menghabisi orang lain, kenapa pula ada yang disebut korban?" kata Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti aksi tawuran di Jakarta yang makin sadis. Dia minta polisi bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan itu.
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Jakarta Pusat Dapat Nikmati Layanan Air PAM
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional