Fahri: Pelaku Teror dan Bom Bunuh Diri Bukan Orang Islam!
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai pelaku teror bom tidak paham agama, bahkan mereka tidak memiliki ulama.
Jangankan syariat dalam perang, kata Fahri, syariat dalam hidup yang damai saja mereka tidak paham.
“Mereka bukan orang Islam, mereka robot yang diprogram untuk misi merusak nama agama Islam secara simbolik,” tegas Fahri, Selasa (15/5), menyikapi maraknya aksi teror akhir-akhir ini.
Betulkah mereka robot?
Saya ingin menceritakan robot lain: “Suatu hari George Bush Jr, menyerang Iraq dan membunuh Saddam Husen serta membuat perang sipil dan pengungsian yang mengorbankan jutaan jiwa dengan alasan fiktif: senjata pemusnah massal.”.
Mereka, lanjut Fahri, menganggap diri membela agama, tapi tidak punya maroji’ (rujukan), tidak bermazhab, tidak paham bahasa Arab. Bukan itu saja, pelaku teror bom, orang yang tidak punya organisasi, sosial atau politik, juga tidak pernah haji atau umroh.
“Mereka, setelah meninggal biasanya baru terungkap hidupnya tertutup, jarang bergaul, jika perempuan bercadar, dikenal sebagai orang biasa saja, dan lain-lain identitas yang intinya adalah bahwa ia “punya dunia sendiri” yang tidak pernah tidak terlacak,” tulis Fahri.
Mereka (pelaku teror), tambah Fahri, tidak mengerti Islam, karena menyerang rumah ibadah, membunuh ibu dan anak-anak. Padahal, semua yang dilakukan mereka itu jelas-jelas dilarang dalam perang dan damai.
Para pelaku teror dan bum bunuh diri, mereka bukan orang Islam, mereka robot yang diprogram untuk misi merusak nama agama Islam secara simbolik.
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju