Pelaku Teror Solo Disergap, Dua Tewas
Satu Polisi Ikut Tewas
Sabtu, 01 September 2012 – 06:17 WIB
Jenazah Bripka Dwi Data Subekti saat akan dibawa ke pemakaman Astana Temu Ireng Karanganyar, kemarin. Foto:ARIEF/RADAR SOLO
SOLO - Dua pekan belakangan polisi Solo tampak seperti diejek kelompok peneror bersenjata. Diawali pada 17 Agustus, Pospam 05 di Gemblegan diserang dua orang tak dikenal. Akibatnya, dua polisi terluka. Sehari kemudian (18 Agustus) giliran Pospam Gladak dilempari granat. Lalu, Kamis malam (30/8) pos polisi di Singosaren ganti diserang. Akibatnya, petugas jaga Bripka Dwi Data Subekti tewas. Tim Densus 88 membuntuti mereka. Sampai di Jalan Veteran kawasan Tipes, dekat Masjid Baitus Salam, rupanya mereka curiga ada yang menguntit. Mereka berusaha menghilangkan jejak. Saat itulah tim langsung berinisiatif melakukan penangkapan. "Satu motor ditabrak sampai jatuh. Ada anggota yang ditembak, terserempet peluru," ujarnya.
Setelah bekerja keras mengungkap kasus tersebut, tadi malam satuan elite polisi, Densus 88, berhasil membalas tindakan para pelaku teror tersebut. Di antara lima orang yang bisa diidentifikasi, tiga orang dapat ditangkap (dua di antaranya ditembak mati). Sedangkan satu lolos.
Sumber Jawa Pos menjelaskan, upaya penangkapan itu dilakukan mulai dari Terminal Tirtonadi, Solo. Ada dua orang yang dijemput temannya dengan menggunakan sepeda motor. "Mereka itu sudah dipantau sejak penembakan 17 Agustus," kata sumber tersebut.
Baca Juga:
SOLO - Dua pekan belakangan polisi Solo tampak seperti diejek kelompok peneror bersenjata. Diawali pada 17 Agustus, Pospam 05 di Gemblegan diserang
BERITA TERKAIT
- Hari Kedua Tes PPPK Tahap 2, Jangan Sepelekan Peringatan Profesor Hukum
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK