Pelaku UMKM Fesyen Wanita Dukung Kebijakan E-commerce Batasi Impor
"Saya rasa kebijakan yang diambil pemerintah dan e-commerce Shopee sudah tepat untuk keberlangsungan ekonomi pelaku UMKM," ujarnya.
Tekstil adalah produk yang banyak diproduksi dan dijual oleh pelaku UMKM di Indonesia. Terintegrasinya industri tekstil dari hulu ke hilir mampu menciptakan sumber daya yang lengkap dalam produksi. Tingkat kreativitas dan inovasi pada industri ini juga semakin meningkat. Terlebih pada generasi milenial Indonesia, yang sering mengamati tren fashion dunia.
"Kita sebagai UMKM ingin memberikan kualitas terbaik kepada konsumen dengan harga terjangkau," ujar lelaki berusia 28 tahun tersebut.
Mempertahankan bisnis saat pandemi Covid-19, lanjut Daniel, lebih sulit daripada membangunnya. Untuk meningkatkan daya saing, Leenbenka yang fokus pada penjualan fesyen wanita ini bisa bertahan dengan modal kreatifitas dan inovasi.
"Ini sebenarnya aset terbesar dari negara kita. Aset ini bisa kita jadikan peluang besar bagi bisnis ekonomi kreatif yang sedang tren di level global, termasuk pada industri tekstil," pungkasnya.
Mendirikan Leenbenka sejak 2019, lulusan bisnis internasional universitas swasta di Jakarta itu bermimpi produk fesyen UMKM Indonesia bisa tembus pasar Asia.
"Kita fokus untuk terus mengikuti tren mode fesyen. Saya yakin, produk kita bisa ekspansi minimal negara Asia," pungkasnya. (dil/jpnn)
Shopee Indonesia menutup akses 13 kategori barang impor dari Tiongkok dan Korea Selatan. Kebijakan tersebut bertujuan menciptakan ekosistem jual-beli yang nyaman bagi pembeli dan penjual
Redaktur & Reporter : Adil
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pramono-Rano Bakal Perbanyak Rusun Mix-Used, Gabungkan Perumahan, Hingga Gerai UMKM
- BSI Mendapatkan Alokasi Rp 17 Triliun KUR Syariah Tahun Ini
- Peruri Ungkap Strategi Bisnis UMKM di Era Digital dalam Ngobrol Santai IKA PPM
- Dukung UMKM Berkembang, Jamkrindo Cetak Ahli Penjaminan
- BRI Life Tingkatkan Kapasitas Produksi & Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro di Garut