Pelaku Usaha Bisa Gunakan Fasilitas BCSA Mulai April
Jumat, 27 Maret 2009 – 10:34 WIB
Kesepakatan swap tersebut juga diharapkan mampu mengurangi biaya transaksi perdagangan terutama dari sisi kurs. Sehingga dampak krisis pada transaksi keuangan antara Indonesia dan Tiongkok bisa ditekan. Apalagi, transaksi perdagangan antarkedua negara memang tumbuh cukup pesar. Tahun lalu transaksi perdagangan dengan Tiongkok mencapai USD 26,7 miliar.
BI dan People's Bank of China tengah memfinalisasi aturan pelaksanaan kesepakatan yang ditandatangani telah awal pekan ini di Tiongkok. Kebijakan ini ditempuh untuk melancarkan transaksi perdagangan antarkedua negara dengan langsung menggunakan mata uang Rupiah atau Renmimbi. Sebelumnya transaksi perdagangan antarakedua negara masih menggunakan USD. Padahal saat ini kekeringan likuiditas dolar masih belum berakhir.
BI dan Bank Sentral Tiongkok telah menandatangani perjanjian BCSA senilai Rp 175 triliun atau RMB 100 miliar. Kerjasama itu berlaku efektif selama tiga tahun. Namun, masih terbuka peluang untuk perpanjangan jika disetujui kedua belah pihak. Kesepakatan ini diharapkan mampu mengurangi tekanan terhadap rupiah dan cadangan devisa.
Dirketur Internasional BI Nelson Tampubolon mengatakan penggunaan Renmimbi dalam transaksi perdagangan sebenarnya sudah pernah dilakukan. Selama ini, beberapa transaksi perdagangan sudah menggunakan mata uang tersebut. Namun, jumlahnya masih relattif kecil. BI mencatat penggunaan Renmimbi ini mencapai setara USD 108 juta. (sof/wir)
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) segera menunjuk bank sebagai agen yang membuat pelaku bisnis di Indonesia langsung menggunakan mata uang Tiongkok dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wow, Indonesia Bisa Cuan Rp 84,2 Triliun Gegara Tak Impor
- Produk Setting Spray PRAMY Kini Hadir di Indonesia
- Asparminas Dukung Langkah Produsen Beralih ke Galon Bebas BPA
- Lokasi Ini Bakal Jadi Tempat Apple Bangun Pabrik di Indonesia
- Harga Emas Antam Hari Ini 8 Januari Naik, Berikut Daftarnya
- Tolong Disimak, Para Menteri Prabowo Diminta Cari Investor Asing