Pelaku Usaha Online Keluhkan Kenaikan Tarif Jasa Pengiriman
Perempuan yang sudah berjualan online selama lima tahun lebih ini mengungkapkan, berjualan online merupakan salah satu penopang perekonomian keluarga.
"Untungnya memang tidak banyak, tapi kalau dapat pesanan cukup banyak kan lumayan. Yang jelas kami minta ongkos kirim ini kembali normal lagi," lanjut Yani.
Hal senada juga dikatakan Elisabeth. Pelaku online ini kebanyakan mendapatkan pesanan ke Indonesia bagian timur. Ia menyebutkan saat ini ongkos pengiriman tergolong sangat tinggi.
"Sekarang saya kirim barang ke Sorong itu Rp 160 ribu, sebelumnya hanya Rp 105 ribu. Berapa persen itu naiknya," kata dia.
Sebulan ia bisa mengirim 70 hingga 100 paket ke luar dari Batam. Menurutnya sangat lumayan bagi ibu rumah tangga seperti dia. "Buat jajan anak dan uang sekolah sangat membantu. Tapi sejak ongkir naik ini ada penurunan. Kadang ongkir lebih mahal dari barang sehingga mereka cancle, terang perempun yang akrab disapa Lisbeth ini.
Perempuan yang sudah tiga tahun membidangi jualan online ini berharap ada penurunan biaya ongkos kirim, agar penjual online tetap bisa bertahan dengan usaha mereka. "Kami kan tak punya toko. Jualan hanya via media sosial dan untuk juga tak banyak. Turunkan lah ongkir ini," harapnya.(jpg)
Para pelaku usaha online di Batam, mulai merasakan dampak dari penghapusan bagasi gratis bagi penumpang oleh maskapai penerbangan dan naiknya biaya kargo.
Redaktur & Reporter : Budi
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Polda Riau Sita 4 Apartemen Senilai Rp 2,1 Miliar di Batam, Salah Satunya Milik Bang Uun
- OrderOnline Resmi Luncurkan OChat, Solusi AI untuk Pebisnis Online di Indonesia
- 2.913 Peserta Siap Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di Batam
- Soal Kenaikan Gaji Guru, Tri Wahyu: Kebijakan Pak Presiden Sangat Luar Biasa