Pelaku Usaha Waspadai Dampak Kebijakan The Fed
jpnn.com, JAKARTA - Para pelaku usaha mewaspadai dampak dari kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (Fed) dari 1,75 persen menjadi 2 persen pada Rabu lalu (13/6).
Meski tidak akan secara langsung berimbas pada kenaikan bunga kredit perbankan, namun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku masih menahan ekspansi dan menanti respon dari Bank Indonesia.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani memproyeksikan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan akan segera direspons oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, diperkirakan bakal terjadi kenaikan bunga kredit perbankan.
Menurut Hariyadi, kondisi tersebut akan membuat sektor riil berhati-hati dalam berekspansi. Hal itu akibat biaya penggalangan dana melalui perbankan yang diproyeksikan naik.
”Sektor riil akan merespons secara berhati-hati karena pembiayaan menjadi mahal,” ujarnya saat ditemui, (16/6).
Hariyadi menaambahkan bahwa sektor riil Indonesia masih mengandalkan sumber pendanaan dari pinjaman perbankan untuk kebutuhan perseroan. Pelaku usaha sektor riil belum mengandalkan pendanaan dari pasar modal. Sebab, perbankan dinilai memiliki lebih banyak dana tersedia.
“Pasti pengusaha akan cari sumber pendanaan lain termasuk pasar modal. Kendati demikian, masih lebih mudah mendapatkan pendanaan dari perbankan,” tambahnya. (agf)
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani memperkirakan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan akan segera direspons oleh BI.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum