Pelamar CPNS 2018 Formasi Diaspora Hanya 19 Orang

jpnn.com, JAKARTA - Ada 106 orang ilmuwan diaspora yang membuat akun pendaftaran CPNS 2018. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 19 pelamar yang menyelesaikan pendaftaran.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, banyak pelamar formasi diaspora terbentur syarat usia. Sejatinya, LIPI dan Kementerian PAN-RB sudah menetapkan bahwa kuota diaspora boleh dilamar oleh peserta dengan usia maksimal 40 tahun.

Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri PAN-RB. ’’Ternyata untuk ketentuan usia, Peraturan Menteri PAN-RB itu melanggar PP Manajemen PNS. Terpaksa dibuat Perpres. Tetapi ternyata tidak keburu,’’ jelasnya.

Persoalan lainnya adalah kendala tempat ujian. Semula, khusus untuk pelamar diaspora pelaksanaan ujian bisa dilakukan di KBRI setempat. Tetapi karena waktunya mepet, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum siap.

Meskipun tahun ini jumlah pelamar CPNS kategori diaspora minim, Handoko memastikan tahun depan tetap dibuka kembali. ’’Tahun depan kita perbaiki mekanismenya. Regulasinya dipersiapkan sejak jauh hari supaya tidak mendadak,’’ tuturnya.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohamad Nasir sebelumnya juga menyoroti minimnya pelamar CPNS untuk kategori ilmuwan diaspora. Dia mengakui bahwa syarat usia maksimal 35 tahun menjadi kendala bagi para diaspora.

Nasir mengatakan, di luar negeri, banyak diaspora ilmuwan yang usianya lebih dari 40 tahun. Mereka mengantongi reputasi akademik berskala internasional. Padahal, menurut Nasir, keberadaan diaspora ilmuwan bisa turut meningkatkan kualitas riset dan inovasi dalam negeri. Sebab, mereka berpengalaman cukup lama di lembaga riset luar negeri.

Seperti diketahui tahun ini pemerintah membuat lowongan CPNS sebanyak 238.015 kursi. Sampai pendaftaran ditutup, jumlah pembuat akun pendaftaran ada 4,4 juta orang. Dari jumlah tersebut ada 3,6 juta pelamar yang menyelesaikan seluruh alur pendaftaran.