Pelaminan Pengantin Terendam Banjir, Tamu Dilangsir Perahu Karet
“Hujan lebih dari 1 jam, pasti meluap,” ujarnya.
Disisi lain, Pemerintah Kota Jambi saat ini masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan pembangunan drainase yang masih menyisakan 30 persen lagi. Kondisi tersebut ada yang belum permanen dan juga dalam keadaan rusak, bahkan roboh.
"70 persen sudah dalam keadaan baik, jadi, sisanya ada yang rusak dan ada perkembangan baru," kata Kabid SDA DPUPR Kota Jambi, Yunius.
Yunius menyebutkan, banyaknya pertumbuhan perumahan di Kota Jambi juga mempengaruhi timbulnya drainase baru. Sehingga perlu ada sinkronisasi dan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan permasalahan banjir di kemudian hari.
"Misalnya pengembang menyediakan aliran drainase ke saluran terdekat, dan nanti tentunya kita yang membangun saluran berikutnya untuk menyambungkan ke drainase yang lebih besar. Sehingga semua terkoneksi," ujarnya.
Yunius mengatakan, total panjang drainase yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Jambi sepanjang 116 Kilometer.
"Kemampuan kita paling tiap tahun itu diangka 20-30 kilometer, sehingga kita telah memetakan daerah-daerah prioritas. Dan kalau mau diselesaikan semua kita membutuhkan anggaran sekitar Rp 150 miliar. Akan kita kejar 5 tahun mendatang," katanya.
Dia juga menyebut kondisi peninggalan drainase milik provinsi saat ini sudah banyak yang tua dan harus direkonstruksi.
Hujan yang mengguyur Kota Jambi Minggu dinihari (17/2) menjadikan beberapa kawasan dalam Kota Jambi terendam banjir.
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir