Pelanggaran HAM di Myanmar Makin Brutal, PBB Sampai Terkejut, Kami Juga
Personel keamanan dilaporkan membalas tindakan itu dengan menyerbu desa Done Taw dan menangkap enam pria dan lima warga di bawah umur --yang termuda berusia 14 tahun.
Penduduk desa yang mengatakan mereka melihat api datang dari daerah itu kemudian menemukan sisa-sisa jasad terbakar dari 11 laki-laki, kata Colville.
"Penduduk desa menunjukkan bahwa jenazah-jenazah manusia yang ada menunjukkan seolah-olah mereka mencoba untuk melindungi satu sama lain dan melarikan diri dari gubuk yang terbakar," ujar Colville.
Dalam insiden terpisah pada Minggu (5/12), pasukan keamanan di Kotapraja Kyimyindaing, Yangon, menabrakkan kendaraan ke para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata dan kemudian menembaki mereka dengan peluru tajam hingga menyebabkan beberapa korban, kata Kantor HAM PBB.
"Serangan-serangan ini keji, sama sekali tidak dapat diterima, dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan umum," kata Colville.
Dalam beberapa pekan terakhir, Kantor HAM PBB telah menerima banyak laporan tentang desa-desa yang dibakar, termasuk bangunan yang dilindungi seperti tempat ibadah dan bangunan tempat tinggal.
"Sejak kudeta, pasukan Jenderal Min Aung Hlaing telah berulang kali gagal menghormati kewajiban mereka di bawah hukum internasional untuk melindungi rakyat negara itu," kata Colville.
Akibatnya, lebih dari 1.300 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 10.600 orang lainnya ditahan.
lebih dari 10 bulan sejak militer Myanmar menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis, situasi HAM negara itu semakin menurun
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB