Pelanggaran Netralitas ASN Makin Banyak, Deputi Pembinaan Manajemen BKN Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) makin banyak saja. Ini dipicu oleh pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang makin dekat.
Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN), Haryomo Dwi Putranto mengungkapkan, tercatat pelanggaran netralitas PNS hingga 17 November 2020 cukup banyak.
Dari total pelaporan yang masuk berjumlah 833 PNS, 621 di antaranya sudah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
"Sebanyak 457 PNS sudah mendapatkan tindaklanjut dari pejabat pembina kepegawaian (PPK) instansinya,” terangnya, Minggu (22/11).
Dia menjelaskan, agar tetap berkomitmen terhadap pelayanan masyarakat, birokrat atau PNS harus tetap netral.
Sesuai Surat Keputusan Bersama Tentang Pedoman Pengawasan Netralitas Pegawai ASN Dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2020, Peran BKN dalam menjaga ASN untuk tetap netral selama pelaksaanaan Pilkada adalah melakukan peringatan dini, pemblokiran data, penyampaian data pelanggaran netralitas ASN; dan rekomendasi presiden.
Ketua Umum Korpri Zudan Arif Syaifulloh menambahkan jika fenomena pelanggaran netralitas PNS bisa berdampak pada citra ASN secara keseluruhan.
“Walaupun saat pelaksanaan Pilkada, persentase PNS yang melakukan pelanggaran netralitas cukup kecil, tetapi hal itu sudah berdampak buruh bagi citra ASN dan juga membuat gaduh," ucapnya.
Jelang Pilkada serentak, pelanggaran netralitas ASN semakin bertambah, BKN pun mengancam akan melakukan pemblokiran data
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- 5 Berita Terpopuler: Penyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PNS
- Hore, 2025 Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PNS