Pelanggaran Prokes saat Kampanye Pilkada 2020 Meningkat Pesat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menyebutkan, kecenderungan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di Pilkada 2020 meningkat.
"Perlu kami sampaikan bahwa pelanggaran prokes memang bertambah," kata Fritz saat menjadi pembicara diskusi daring bertema 'Antisipasi Kerawanan Kamtibmas dan Kesehatan dalam Pilkada serentak 2020' yang digelar Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu), Jumat (23/10).
Dari catatan Bawaslu, sebanyak 237 pelanggaran prokes terjadi pada sepuluh hari pertama pelaksanaan kampanye Pilkada 2020.
Angka itu menjadi 375 pelanggaran prokes pada sepuluh hari kedua pelaksanaan kampanye.
Fritz mengatakan, akibat peningkatan pelanggaran prokes, sanksi yang dijatuhkan Bawaslu kepada peserta Pilkada 2020 pun meningkat pesat.
Dalam sepuluh hari pertama kampanye, Bawaslu hanya mengeluarkan 70 peringatan tertulis.
Angka itu menjadi 273 saat sepuluh hari kedua kampanye Pilkada 2020.
"Namun, pembubaran kampanye yang terjadi berlaku dari 48 menurun sampai 35," ungkap dia.
Sebanyak 237 pelanggaran prokes terjadi pada sepuluh hari pertama kampanye Pilkada 2020. Angka itu meningkat pada sepuluh hari kedua kampanye. Berapa peningkatannya?
- Kuasa Hukum Tegaskan Agustiani Tio Harus Berobat ke China, tetapi Dihalangi KPK
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Johanis Tanak Nilai Kewenangan DPR Evaluasi Pejabat Bertentangan dengan UU
- Datangi Komnas HAM, Agustiani Tio Laporkan Kesewenang-wenangan KPK
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan