Pelantikan Presiden 2 Bulan Lagi, Susunan Kabinet Jokowi Belum Pasti

jpnn.com, JAKARTA - Pelantikan Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 akan berlangsung Oktober atau dua bulan lagi. Namun, sejauh ini, susunan kabinet belum juga dibahas.
Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, dia belum mendapat informasi terkait pembahasan kursi kabinet antara ketua umum partai politik dengan Jokowi. Meski begitu, Karding mengaku penyusunan kabinet tidak memakan waktu.
"Pengalaman kami lima tahun lalu, bahas itu (kabinet) enggak butuh waktu yang terlalu lama banget kok. Enggak berminggu-minggu, cuma hitungan hari," kata Karding saat dihubungi, Selasa (13/8).
BACA JUGA: Demokrat Bergabung dengan Koalisi? Andreas PDIP: Sudah Terlambat
Karding mengatakan pada periode lalu yang mempercepat penyusunan kabinet karena adanya tim transisi. Namun, Karding mengingatkan tim transisi lebih berbicara soal konsep kabinet.
Eks wakil ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini juga mengatakan, pada waktunya ketua umum partai politik bersama presiden pasti membahas susunan kabinet. Dalam pembahasan itu, juga pasti ada dialog apakah akan ada penambahan partai politik di Koalisi Indonesia Kerja.
"Nanti akan dibahas pendapatnya Pak Jokowi, arahannya misalnya ditambah, ya sudah tentu di partai koalisi dibahas bagaimana baiknya, pendapat partai, artinya partai-partai bagaimana," jelas Karding. (tan/jpnn)
Karding memprediksi pembahasan susunan kabinet Jokowi tidak membutuhkan waktu lama, paling cuma hitungan hari.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- Reza Indragiri: Sekiranya Kepala Babi Dikirim kepada Jokowi, Apakah Saran Hasan Nasbi Sama?
- Hadiri Acara Buka Puasa, Pramono Janjikan Perbaiki Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari
- Kesulitan Ekonomi di Era Prabowo Disebut Akibat Kebijakan Ugal-Ugalan Era Jokowi
- Pasbata Minta Deddy Sitorus Buktikan Tudingan Jokowi Kirim Utusan ke PDIP