Pelantikan Wako Siantar Dijadwal Ulang 23 September
Jumat, 17 September 2010 – 10:02 WIB
Lebih lanjut Minten menjelaskan, ketidakharmonisan para petinggi di Kota Siantar berakibat telantarnya pembangunan, termasuk penegasan ciri khas Kota Siantar dari ornamen-ornamen bangunan milik pemerintah yang telah luntur, bahkan hilang. Seperti di kantor wali kota, tanduk kerbau yang menjadi ciri khas bangunan tidak ada lagi, demikian juga di bangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djsamen Saragih.
"Tanduk dan gorga tersebut menunjukkan kekhasan, tetapi wali kota dan DPRD Siantar mengabaikannya. Sementara untuk daerah tetangga, seperti Kabupaten Tobasa dan Karo, setiap bangunan pemerintah terutama kantor kepala daerah memiliki kekhasan ornamen budaya setempat. Ini menjadi peringatan bagi pimpinan DPRD sekarang dan wali kota mendatang," katanya.
Beberapa warga mengaku simpatik atas kebesaran hati Hulman Sitorus. Sebab meskipun pelantikannya tertunda lagi, dia tetap bersabar. Seperti dikatakan B Purba (35), warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur.
"Saya baca koran bahwa pelantikan gagal. Namun Hulman mengimbau agar masyarakat tetap bersabar. Itu sungguh sebuah kebesaran hati yang luar biasa. Masyarakat saja pun sudah merasa sangat keberatan, tapi dia masih sanggup tetap bersabar. Padahal untuk berunjuk rasa pun kami mau. Sekarang juga kami bersedia," ujar Purba. Meski emosi, B Purba tetap menuruti imbauan wali kota pilihannya tersebut.
SIANTAR -- Pelantikan Wali Kota-Wakil Wali Kota Pematangsiantar terpilih, Hulman Sitorus SE-Drs Koni Ismail Siregar dijadwalkan ulang, yakni Kamis
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Ketua DPRD Kota Sibolga: Saya Berkomitmen Menjalankan Tanggung Jawab Secara Profesionalisme
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%