Pelantikan Wamen Demi Akomodir Pendukung Jokowi yang Belum Dapat Jatah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyindir pelantikan belasan wakil menteri atau wamen di kabinet Jokowi.
Ujang menilai, pelantikan belasan wamen itu terkesan mengakomodir kepentingan pendukung Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019.
"Sebab, untuk mengakomodir kepentingan partai-partai pendukungnya yang belum dapat jabatan," ungkap Ujang saat dihubungi awak media, Minggu (27/10).
Menurut Ujang, posisi wamen memang dibutuhkan di beberapa kementerian. Seperti di Kemenkeu, Kementerian ESDM, Kemenkumham, dan Kemendikbud.
Namun, lanjut Ujang, di saat jumlah wamen mencapai belasan, hal itu demi menyenangkan pendukung agar tidak ada yang kecewa.
"Ini tidak bagus bagi demokrasi. Sebab, demokrasi bukan untuk bagi-bagi jabatan," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan 12 Wamen untuk Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jumat siang (25/10) kemarin.
Dari 12 nama itu, muncul nama Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID) Budi Gunadi Sadikin atau BGS, Mantan Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Wahyu Trenggono, dan Politikus PPP Zainut Tauhid. (mg10/jpnn)
Presiden Jokowi telah melantik 12 wakil menteri baru untuk masuk di Kabinet Indonesia Maju.
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Pembekalan Menteri di Akmil Berciri Militer, Bermalam di Tenda hingga Pakaian Loreng
- Akbar Yanuar
- 9 Menteri dan Wamen di Kabinet Merah Putih dari Sulsel, Ini Daftarnya