Pelapor Dugaan Korupsi di Sekolah Lapor Komnas HAM
Senin, 26 Juli 2010 – 18:27 WIB

Pelapor Dugaan Korupsi di Sekolah Lapor Komnas HAM
JAKARTA - Pihak Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), terkait dugaan ancaman yang dialami sejumlah orang tua murid dan para pembela hak-hak publik (public rights defender). Dari hasil pertemuan itu, Komnas HAM lantas merekomendasikan agar dilakukan investigasi. "Relasi kuasa (power relation) orang tua murid dan anaknya, versus sekolah dan pejabat dinas pendidikan, tidak berimbang. Pejabat pendidikan memiliki kewenangan jauh lebih besar dibandingkan yang dimiliki orang tua murid. Hal ini berakibat pada rentannya posisi tawar orang tua murid dan anaknya ketika berhadapan dengan pihak sekolah. Hak-hak publik mereka akan dengan mudah dipermainkan, diancam, dan bahkan dieliminasi oleh pejabat publik," tukasnya.
Pertemuan itu sendiri berlangsung di kantor Komnas HAM, Jl Latuharhari, Jakarta, Senin (26/7). Pihak ICW dan rombongan diterima oleh Komisioner Komnas HAM Nurkholis SH. Komnas HAM dalam hal ini diminta memberikan perlindungan kepada orang tua murid dan pelapor korupsi sekolah yang sekaligus sebagai pembela hak-hak publik (public right defender) di dunia pendidikan.
Baca Juga:
"HAM para orang tua dan pelapor kasus dugaan korupsi di sekolah terancam. Padahal mereka dengan gigih mengkritisi pengelolaan dana sekolah. Ancaman terhadap orang tua murid dan pelapor korupsi sekolah dapat dibaca sebagai ancaman terhadap upaya pemberantasan korupsi, penegakan HAM, dan upaya demokratisasi di dunia pendidikan," kata Febri Hendri, peneliti senior ICW, sambil menambahkan bahwa ancaman itu dikhawatirkan dapat membungkam orang tua murid dan pelapor korupsi lainnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pihak Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), terkait dugaan ancaman yang dialami sejumlah
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan