Pelatih 757 Kepri Jaya Dorong Penggunaan Wasit Asing di Liga 2
"Sangat jarang saya temui wasit berkualitas di liga ini, ada tapi sedikit. Contohnya, wasit Thoriq Alkatiri yang saya tahu kualitasnya telah memenuhi standar FIFA," jelas Jaino.
Kegeraman Jaino soal keputusan wasit yang sering merugikan anak asuhnya mencapai puncaknya saat melawan PSMS Medan di Stadion Citramas, Sabtu (22/7) kemarin.
Salah satu keputusan kontroversial yang dibuat wasit Saepudin asal Subang ini terjadi di menit-menit akhir pertandingan laga 757 Kepri Jaya melawan PSMS Medan tersebut.
Saat itu, Ahmad Saefulloh dan kawan-kawan sedang gencar-gencarnya menyerang jantung pertahanan PSMS Medan.
Salah satu pemain PSMS Medan terlihat membuang bola menggunakan tangannya di kotak pinalti PSMS Medan yang kala itu ia kalah berduel bola atas dengan Abdurahman Lestaluhu.
Pemain-pemain 757 Kepri Jaya langsung mengajukan protes kepada wasit Saepudin. Namun ia tidak mengindahkan protes tersebut dan tetap melanjutkan pertandingan.
Keputusan itu pun menyulut Jaino, dia juga langsung berlari ke arah ketua panpel pertandingan untuk melayangkan protes.
"Itu seharusnya pinalti untuk kita," ketus pelatih berpaspor Brasil ini.
Wacana pemakaian wasit asing masih digodok PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
- Lawan Kepri Jaya, PSMS Targetkan 3 Poin untuk Pengobat Luka
- Kepri Jaya FC Kedatangan Pemain Baru dari Papua dan Natuna
- Empat Pemain Seleksi 757 Kepri Jaya Dicoret Ibnu Grahan
- Demi Empat Besar, 757 Kepri Jaya Tetap akan Tampil Menyerang
- Jaino Matos Sebut Yance Sang Pemecah Kebuntuan
- PS Timah Babel Yakin Curi Poin di Markas Kepri Jaya FC