Pelatih Hebat yang Jadi Pecundang di Piala Dunia
Begitu vitalnya sisi non teknis, Del Bosque bahkan tidak melirik sama sekali perubahan taktik dalam timnya. Sisi teknis sudah cukup dengan mengandalkan sisa generasi emas pasca Piala Eropa 2008 yang hanya kehilangan Carles Puyol. Selebihnya, nama-nama seperti Iker Casillas hingga Fernando Torres masih jadi tumpuan.
Kepada media Spanyol, El Pais, Del Bosque menganggap ,embangun dari dressing room menjadi kekuatan besar meraih gelar Piala Dunia keduanya. "Kondusifnya ruan ganti berarti lebih dari 100 jam mengatur taktik. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana tim ini terus gembira, dengan begitu mereka bisa selalu menang," sebutnya.
Penguatan dari sisi non teknis tersebut dianggap menjadi solusi terbaik untuk meredam ketegangan pemain. Apalagi, tahun ini skuad Spanyol dijanjikan bonus besar jika dapat meraih trofi Piala Dunia. Iker Casillas dkk akan digelontor dengan bonus senilai Rp 11,5 miliar per pemain.
Cara-cara di luar teknis itu sudah dijajal Felipao " sapaan Scolari " saat mampu meraih trofi Piala Konfederasi tahun lalu. Dia mempertahankan pemeliharaan suasana kondusif di ruang ganti pemain Brasil sebagai kuncinya. Bahkan, dia membentuk Selecao serasa keluarga.
Hal itu diakui sendiri oleh mantan pemain Brasil saat memenangi Piala Dunia 2002 di bawah asuhan Felipao, Juninho. Menurutnya, Felipao bisa memahami kondisi pemain. "Dan menurutku Felipao adalah sosok yang tepat, dan hadir di saat yang tepat pula," kenang Juninho.
Yang masih belum mampu dirangkul Felipao sekarang adalah publik Brasil sendiri. Jika dibandingkan saat edisi 2002 silam, tekanan Brasil tahun ini jauh lebih besar karena harus bermain di kandang sendiri, di depan publiknya sendiri. Apalagi, publik Brasil tidak begitu respek kepada perjuangan Thiago Silva dkk tahun ini.
Mantan arsitek Portugal itu pun menganggap pendukung sebagai bagian dari keluarga dalam upaya mengamankan trofi di kandang sendiri. "Jadilah bagian kami selama Piala Dunia. Berpartisipasi, melompat, dan tumbuhkan semangat. Bantu kami, karena dengan adanya kalian kami mampu membuat perbedaan," tandas Felipao. (ren)
FROM HERO TO ZERO. Begitulah konsekuensi yang harus diterima setiap pelatih usai mampu membawa suatu negara menjadi pemenang di Piala Dunia. Setelah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan
- Prawira Bandung Siap Bikin Kejutan di IBL 2025
- Menuju Piala Asia 2025, Timnas U-17 Indonesia Gelar TC Perdana di Stadion Sidolig Bandung
- IBL 2025: Skuad Mentereng, Dewa United Percaya Diri Meruntuhkan Dominasi PJ dan SM