Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, Survivor Dua Perang di Eropa
Nekad Bertahan di Tengah Konflik Georgia
Kamis, 01 Maret 2012 – 00:01 WIB
Rekam jejak karir Petar Segrt sungguh berwarna. Mulai keputusannya melatih timnas negara konflik, menjadi volunteer dalam dua kali perang di Eropa, hingga menjadi pelatih di Indonesia karena terpesona eksotisme Bali.
DIAR CANDRA, Surabaya
PETER Segrt belum genap setahun merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Meski begitu, ada satu hal yang sudah menancap di benaknya. Yakni, fanatisme suporter. Pria asal Kroasia itu menilai fanatisme suporter Indonesia selevel dengan para gibol (penggila bola) di Eropa.
"Saya respek terhadap suporter Indonesia. Ribuan penonton disatukan oleh satu ideologi tim yang mereka cintai," tutur Petar kepada Jawa Pos dalam sebuah kesempatan di Surabaya beberapa waktu lalu.
Bagi pria 45 tahun itu, gairah penonton sepak bola di Indonesia mengingatkan dirinya pada fanatisme suporter Georgia. Petar tidak asal ngomong karena dia sangat mengenal sepak bola negeri pecahan Uni Soviet itu. Selama empat tahun, sejak 2006, dia membesut timnas Georgia U-21 dan senior.
Rekam jejak karir Petar Segrt sungguh berwarna. Mulai keputusannya melatih timnas negara konflik, menjadi volunteer dalam dua kali perang di Eropa,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408