Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, Survivor Dua Perang di Eropa
Nekad Bertahan di Tengah Konflik Georgia
Kamis, 01 Maret 2012 – 00:01 WIB
"Saya tak gentar dengan perang yang terjadi. Kalaupun kita harus mati, mungkin itu sudah takdir kita. Bukan kali ini saja saya berada dalam kondisi perang. Pada 1991, saya menjadi bagian dari Perang Balkan. Saya menjadi volunteer kemanusiaan di tanah air saya (Kroasia). Buktinya, saya berhasil hidup hingga hari ini. Karena itulah, mari kita berjuang dan keluar dengan selamat dari perang ini," kata Petar kala itu.
Dalam sebuah momen, dia berpidato di hadapan ribuan warga Georgia di Rustaveli Square, Tbilisi. "Saya gemetar pada awalnya karena tak tahu apa yang harus dibicarakan. Akhirnya, saya bulatkan tekad untuk maju dan menularkan energi positif yang saya punyai," ujarnya.
Periode buruk di Georgia berakhir setelah negara-negara lain di dunia mendesak Rusia mengakui kedaulatan negeri tersebut.
Salah satu momen terbaik Petar ketika melatih timnas Georgia U-21 adalah saat mengalahkan Rusia. Itu terjadi dalam penyisihan Piala Eropa U-21 pada 20 November 2007.
Rekam jejak karir Petar Segrt sungguh berwarna. Mulai keputusannya melatih timnas negara konflik, menjadi volunteer dalam dua kali perang di Eropa,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408