Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, Survivor Dua Perang di Eropa

Nekad Bertahan di Tengah Konflik Georgia

Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, Survivor Dua Perang di Eropa
Petar Segrt. Foto : Sugeng Deas/Jawa Pos
 

Petar menyebut pertandingan itu sebagai salah satu yang paling mencekam. Bagaimana tidak, setahun sebelum Perang Ossetia, hubungan politik Georgia-Rusia memanas. Tak heran, pertandingan kedua negara yang dilakukan di Tbilisi itu tak diizinkan untuk dilihat suporter.

 

"Saya diinstruksi untuk tak berekspresi berlebihan kalau menang atau mencetak gol. Sekitar stadion dijaga puluhan tank. Di pinggir lapangan, tentara memanggul senjata dan menunggui pertandingan kami. Hasilnya sungguh luar biasa. Kami menang 2-0 atas Rusia. Sialnya, ketika gol kedua, saya nyaris melonjak kegirangan," papar penggemar sate ayam tersebut.

 

Pengalaman yang luar biasa itulah yang membuat dirinya tak takut terhadap sorakan atau teriakan penonton di stadion. "Saya sudah menghadapi sesuatu yang lebih menakutkan daripada teror penonton di stadion. Mental saya teruji dalam dua perang itu," paparnya.

 

Selain timnas Georgia, Petar banyak berkarir di klub-klub Jerman dan Austria. Lisensi pelatih UEFA Pro Licence membuat dirinya mudah mendapat klub. Dengan lisensi tersebut, Petar bisa menangani klub level teratas di negara-negara Eropa. Lisensi itu wajib dikantongi pelatih yang klubnya bermain di Liga Champions atau Europa League (dulu dan Piala UEFA).

Rekam jejak karir Petar Segrt sungguh berwarna. Mulai keputusannya melatih timnas negara konflik, menjadi volunteer dalam dua kali perang di Eropa,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News