'Pelaut-pelaut Gila' dan Proyek Pelayaran Maut

'Pelaut-pelaut Gila' dan Proyek Pelayaran Maut
Capt. Gita Ardjakusuma (tengah) dan para kru Pinishi Nusantara berpose bersama Laksamana Sudomo di Jakarta, 1986. Foto: Dok. Gita Ardjakusuma.

Tapi, ini sebagai pembuktian bahwa nenek moyang Indonesia memang bangsa pelaut. 

Antara Jakarta-Bitung

Dinakhodai Capt. Gita Ardjakusuma, Phinisi Nusantara berlayar dengan 12 awaknya. 

Kian jauh meninggalkan dermaga, lama-lama mengecil serupa semut. Lalu hilang dari pandangan mata orang-orang di Muara Baru. 

Eh…belum apa-apa, spi roda kemudi patah. Mereka memutuskan merapat ke Cirebon. Sementara waktu, roda kemudi diganjal dengan kunci inggris.

Selama perbaikan di Cirebon, kepada siapa pun yang bertanya, para awak kapal kompak menjawab, "terpaksa singgah di Cirebon karena diminta oleh panitia di Jakarta untuk menjemput seorang panitia yang akan ikut berlayar sampai Bitung."

Menurut cerita Capt. Gita, seluruh pejabat, bahkan perwira Angkatan Laut di pelabuhan Cirebon, percaya!

"Hingga akhir pelayaran Phinisi Nusantara, akal bulus itu tak diketahui umum," kenangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News