'Pelaut-pelaut Gila' dan Proyek Pelayaran Maut

'Pelaut-pelaut Gila' dan Proyek Pelayaran Maut
Capt. Gita Ardjakusuma (tengah) dan para kru Pinishi Nusantara berpose bersama Laksamana Sudomo di Jakarta, 1986. Foto: Dok. Gita Ardjakusuma.

Beres urusan di Cirebon, Phinisi Nusantara kembali berlayar dan merapat di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, 22 Juli 1986.

Kamu Yakin?

Di Bitung, kedatangan Phinisi Nusantara disambut bak pahlawan yang akan maju ke medan juang.

Gubernur CJ. Rantung menyumbang 100 ekor ikan cakalang, bahan bakar, beras, mi dan lain sebagainya. 

Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi Jenderal (purn) Ahmad Taher yang sedang berada di Bitung untuk meresmikan Sentral Telepon Otomat Bitung juga datang ke pelabuhan. 

"Kamu betul-betul berani melayarkan perahu seperti ini meyeberangi Pasifik," tanya Taher kepada Capt. Gita, nakhoda Phinisi Nusantara.

"Kami akan mencoba, Pak," sahut Capt. Gita.

"Gila kamu!" kata Taher tersenyum sambil melintangkan jari telunjuknya di jidat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News