Pelawak Presiden

Oleh: Dahlan Iskan

Pelawak Presiden
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ukraina sendiri sangat tergantung pada gas Rusia. Sejak dulu. Sejak Ukraina masih menjadi bagian Uni Soviet. Ukraina tidak punya sumber gas sendiri. Lima jaringan pipa Rusia di Ukraina itu pun dibangun ketika negara itu masih belum merdeka.

Sebenarnya Rusia mudah saja kalau mau menghajar Ukraina: matikan pipa gasnya.

Dulu, langkah seperti itu tidak mungkin. Sebentar lagi menjadi mungkin. Yakni kalau Nord Stream 1 dan 2 sudah sama-sama beroperasi penuh.

Dari Nord Stream itu gas memang masuk ke Jerman. Tapi dari Jerman bisa dialirkan ke mana saja di Eropa. Termasuk ke negara-negara yang selama ini mendapat gas Rusia dari arah Ukraina.

Walhasil Ukraina tidak akan bisa jadi ''adik nakal'' pada Rusia.

Selama ini, sejak merdeka dari Rusia, Ukraina dianggap terlalu genit.

Ukraina langsung ingin bergabung ke Uni Eropa –yang memusuhi Rusia. Ukraina juga langsung ingin masuk organisasi pertahanan Eropa-Amerika, NATO –musuh utama Rusia.

Karena itu Rusia jengkel sekali dengan Ukraina. Salah satu pulau di selatan Ukraina pun direbut: Crimea. Kini pulau itu sepenuhnya dikuasai Rusia. Ukraina tidak berkutik. Eropa diam. Amerika tidak bisa membela.

Di situ digambarkan seorang presiden yang sangat memperhatikan rakyat. Yang bisa menurunkan harga. Bisa memajukan ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News