Pelawak Presiden

Oleh: Dahlan Iskan

Pelawak Presiden
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sin
bisa jadi motifnya kebencian ras..tapi mungkin tidak, kebayangnya kayak gini versi awur-awuran..: jam 4.30 pagi..Lee pulang naik taksi..entah darimana..bisa jadi abis nenggak alkohol di bar..(aneh aja ad kerjaan ampe pagi baru pulang)..di ujung jalan Nash mungkin ngeliat ad cewe cakep sendirian pagi buta mabok pula..langsung "njengat" si otong ..ngintil lah itu dibelakang Lee..dasare Lee lagi mabok di ikuti org yo ga sadar..buka pintu apartemen..masuk..naik lewat tangga..(wkwk kenapa naik tangga coba..kan apartemen..pintunya aja otomatis buka mesti pakai kartu..harusnya punya Lift dong)..masuk kamar di lantai 6 buka baju buka kutang..belum sempet buka celana langsung di tegrep dari belakang ama Nash yg udah ga tahan..Lee meronta-ronta sadar mau di rudapaksa masih bisa ambil piso buat bertahan sambil teriak minta tolong..sempet berhasil melukai tapi apadaya kalah tenaga..akhirnya krn emosi Nash membalas membabi buta sampai 40 kali tikaman..begitu dengar sirine barulah dia ketakutan..hasrat wikwik pun kandas dan berubah kebingungan..selebihnya anda sudah tahu..wkwk pesan bang Napi: ingat!! kejahatan itu bukan hanya karena ada niat, tapi juga karena ada kesempatan..waspadalah..waspadalah !!

Basman Blontang
Pak dahlan, nanti kalau sudah meninggal , kita harus mengekor ke siapa pak untuk bahan bacaan kita setiap paginya Saran saya harusnya pak dahlan menyiapkan pengganti mulai sekarang

CuNur Yani
Korbannya Mongoloid, pelakunya Negroid, penangkapnya Kaukasoid, penulisnya Magetanoid, pembacanya Bandungoid, komentatornya Nusantaraoid. Aahh memang masalah ini sudah ada sejak jaman Kholid dan Walid, yang dimulai dari rasa iri dan dengki. Siapa yang bisa menghilangkan iri dan dengki? Dialah yang bisa menuai cinta... Aamiin.

Tarjo
Proyek Blast Furnace Krakatau Steel. Biaya proyek 10T, setelah dijalankan potensi rugi 1,3 T per tahun. Saya tak bikin kopi sambil nunggu Pak DI menulisnya.

Kopi Toraja
semua naik dan sulit turun ketika sudah naik, kecuali hujan akan selalu turun tidak akan pernah naik

Fadil Wira Dwi B.
Kita tdk bisa meminta atau menolak dilahirkan sebagai orang mana, ras apa. itu semua 'given'. Oleh karenanya, tentu secara fitrah tidak ada permusuhan antar ras atau perasaan benci pada ras lain. Perasaan benci, cemburu, iri dll itu produk pikiran yg diperoleh dr perjalanan kehidupan manusia, yg dilatarbelakangi faktor persaingan ekonomi, sosial budaya, politik dst.. Pengamalan dan bimbingan agama dan aturan hukum yg tegaslah yg mampu mencegah tindakan-tindakan seperti dalam tulisan diatas. Namun sayangnya, agama banyak difahami justru sebagai simbol, identitas, yg justru menjadi sumber ego yg baru, menjadi alasan untuk membenci, mencemburui dan seterusnya...

Gambit H-1982
Catatan Editorial:  # taman Roosevelt = Termasuk nama diri, harusnya dicetak dengan huruf besar (kapital).  # profesional creative = Apa padanan "pakar kreatif" cukup mewakili? Jika iya, perlu disosialisasikan agar populer.  # platform = Sudah masuk KBBI, tidak perlu dicetak miring. Maksudnya "program".  # Jew Jersey = Salah tik, harusnya New Jersey.  # Si Penguntit; Si Pendorong = Kata sandang "si" tidak perlu kapital, kecuali terletak di awal kalimat.  # menyerang wanita sendirian itu = Dibutuhkan pewatas "yang", agar jelas.  # Kamera yang merekam semua lantai di apartemen itu bisa menjelaskan banyak. = Objeknya kurang lugas, sebaiknya ditambah kata "hal" atau "misteri".  # di pinggir platform menunggu kereta = Kenapa bukan "peron" saja diksinya, alih-alih istilah asing tersebut?  # menatap ke layar handphone = Ini kalimat transitif, cirinya objek menempel tanpa jeda apa pun; indikasinya, bisa dijadikan kalimat pasif.  Demikian hasil penerawangan. Afwan. Semoga bermanfaat.

*Komentar pilihan diambil dari Disway.id

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Berita Selanjutnya:
Gang Besar

Di situ digambarkan seorang presiden yang sangat memperhatikan rakyat. Yang bisa menurunkan harga. Bisa memajukan ekonomi.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News