Pelayan Cafe Ini Ditemukan Tewas Mengenaskan Usai Razia

“Iya, 60 personel, hanya Satpol PP saja,” ujar.
Disinggung dengan penemuan mayat seorang pelayan kafe yang ditemukan di kafe yang berada di Desa Sipeapea usai pihaknya menggelar razia, Hikmal menuturkan tidak tau menahu akan hal itu.
Dia mengatakan, selama melakukan razia, dia tidak diperkenankan untuk melakukan pemukulan.
“Mana tahu kami itu. Di kepemimpinan saya, tidak satu pun dibenarkan melakukan pemukulan saat operasi atau menggelar razia. Terus, yang kami dapat tadi malam yang sehat-sehat semua. Yang kami tahu, anggota saya menangkap pelayan-pelayan itu yang ada di situ yang sehat-sehat semua,” ucapnya.
Dia juga menuturkan, setelah pihaknya menggelar razia di kafe yang berada di Desa Sipeapea tersebut, pihaknya meninggalkan lokasi antara pukul 01.00-02.00 WIB dengan membawa 2 orang pelayan dari kafe tersebut.
Dan, selama menggelar operasi razia di kafe tersebut, pihaknya tidak menemukan ada pelayan yang sakit atau pun meninggal.
“Jam 1 atau jam 2 tadi malam. Yang penting, selama kita melakukan operasi, kita tidak ada melihat yang sakit atau meninggal. Buktinya mereka sehat, bisa mereka lari,” tuturnya.
Dijelaskan lebih jauh, hasil dari operasi razia itu, pihaknya berhasil mengamankan 12 pelayan kafe dan saat ini telah dikirimkan ke Parawasa Brastagi untuk menjalani pembinaan.
Razia Satpol PP terhadap sejumlah kafe di Tapanuli Tengah (Tapteng) berakhir duka.
- 28 Motor Pelaku Balap Liar di Pekanbaru Diarak ke Kantor Polisi
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- Tempat Karaoke Beroperasi Saat Bulan Puasa, Ada LC Lagi Siap-Siap
- Peserta Aksi Nasional 18 Maret Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024 Makin Banyak, Menyala!
- Bea Cukai Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal
- Ini Tindak Lanjut Pelanggaran Cukai di Magetan Setelah Sanksi Administrasi Terbayarkan