Pelayan Cafe Ini Ditemukan Tewas Mengenaskan Usai Razia
“Iya, 60 personel, hanya Satpol PP saja,” ujar.
Disinggung dengan penemuan mayat seorang pelayan kafe yang ditemukan di kafe yang berada di Desa Sipeapea usai pihaknya menggelar razia, Hikmal menuturkan tidak tau menahu akan hal itu.
Dia mengatakan, selama melakukan razia, dia tidak diperkenankan untuk melakukan pemukulan.
“Mana tahu kami itu. Di kepemimpinan saya, tidak satu pun dibenarkan melakukan pemukulan saat operasi atau menggelar razia. Terus, yang kami dapat tadi malam yang sehat-sehat semua. Yang kami tahu, anggota saya menangkap pelayan-pelayan itu yang ada di situ yang sehat-sehat semua,” ucapnya.
Dia juga menuturkan, setelah pihaknya menggelar razia di kafe yang berada di Desa Sipeapea tersebut, pihaknya meninggalkan lokasi antara pukul 01.00-02.00 WIB dengan membawa 2 orang pelayan dari kafe tersebut.
Dan, selama menggelar operasi razia di kafe tersebut, pihaknya tidak menemukan ada pelayan yang sakit atau pun meninggal.
“Jam 1 atau jam 2 tadi malam. Yang penting, selama kita melakukan operasi, kita tidak ada melihat yang sakit atau meninggal. Buktinya mereka sehat, bisa mereka lari,” tuturnya.
Dijelaskan lebih jauh, hasil dari operasi razia itu, pihaknya berhasil mengamankan 12 pelayan kafe dan saat ini telah dikirimkan ke Parawasa Brastagi untuk menjalani pembinaan.
Razia Satpol PP terhadap sejumlah kafe di Tapanuli Tengah (Tapteng) berakhir duka.
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya
- Mayat Bayi Ditemukan dengan Kondisi Memar di Leher, Pelaku Masih Diburu
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri