Pelecehan Daring Meningkat di Australia

Komisioner keamanan berinternet di Australia memperingatkan adanya lonjakan nyata dalam kasus pelecehan di dunia maya terhadap warga dewasa sepanjang tahun 2018.
Komisaris eSafety Australia, Julie Iman Grant mengatakan bahwa lembaganya mendapati adanya peningkatan dari bulan-ke-bulan sebanyak 95 persen pada laporan penyalahgunaan siber terhadap warga dewasa sejak Oktober lalu.
Lembaganya juga mendapati peningkatan 36 persen dalam jumlah keluhan yang diajukan tahun ini.
"Mayoritas insiden melibatkan orang asing dan massa di internet yang bersembunyi di balik profil anonim, untuk memuntahkan makian dan kebencian pada orang-orang secara online," kata Iman Grant.
Kantor Komisioner eSafety mengatakan dua pertiga dari penganiayaan berbasis gambar dan penganiayaan siber yang didaftarkan di lembaga pemerintah melibatkan perempuan.
Survei nasional yang dilakukan lembaganya terhadap 4.122 orang di Australia secara online mendapati satu dari 10 pengguna internet memiliki gambar atau video telanjang atau seksual yang dibagikan secara online atau dikirim tanpa persetujuan mereka.
Dari orang-orang ini, 25 persen diidentifikasi sebagai Aborigin atau Torres Strait Islander, 24 persen adalah wanita berusia 18-24 dan 19 persen diidentifikasi sebagai LGBTI.
Selain itu, wanita dua kali lebih mungkin mengalami pelecehan berbasis gambar daripada pria.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya