Pelemahan KPK Dianggap Intens di Era SBY
Senin, 21 Desember 2009 – 20:07 WIB
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) membuat kesimpulan bahwa pengkerdilan dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi sangat intens di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu diungkap oleh anggota ICW, Danang Widoyoko, dalam diskusi refleksi penegakan hukum tindak pidana korupsi 2009 dan peluncuran buku hakim Tipikor, Prof Krisna Harahap, di Le Meredien Hotel, Jakarta, Senin (21/12).
"Pengkerdilan dan pelemahan KPK terjadi secara sistematis. Tapi kita bersyukur, karena ada dukungan publik luar biasa dalam cerita 'Cicak vs Buaya'. Itu sangat membantu. Kita sayangkan, pengkerdilan dan pelemahan KPK ini malah terjadi secara intens di era pemerintahan SBY," beber Danang.
ICW pun menuding, penguatan regulasi antikorupsi sebaliknya malah tidak dilakukan secara serius. "Revisi Undang-undang Tipikor justru memperlemah sifat luar biasa korupsi dan cenderung kompromistis dengan kekuatan koruptif," papar Danang pula.
Bukan itu saja, kata Danang lagi, di tengah keserahan publik terhadap kriminalisasi dan rekayasa hukum terhadap dua pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, justru kemudian muncul pula RPP Penyadapan. Padahal, Danang mengungkapkan bahwa penanganan kasus korupsi oleh KPK mayoritas berasal dari hasil penyadapan.
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) membuat kesimpulan bahwa pengkerdilan dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi sangat
BERITA TERKAIT
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Dishub DKI Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas
- Pameran Batal Digelar, Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisan di Galeri Nasional Indonesia
- Mayjen Yusri Nuryanto Ungkap Jumlah Anggota TNI Terlibat Narkoba Selama 2022-2024
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024