Pelemahan Rupiah dalam Level Aman
Namun demikian, menurut Ndiame, tahun ini pihaknya masih melihat adanya kontraksi pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Sementara rebound dari ekspor tergantung performa Indonesia mencari celah pasar dengan meningkatkan kualitas produk.
"Jadi pertumbuhan Indonesia turun karena lemahnya ekspor. Belum lagi ada tekanan eksternal seperti current account deficit (defisit transaksi berjalan)," terangnya.
Tidak pelak, pihaknya memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) direvisi sedikit turun menjadi 5,1 persen untuk 2014 dari proyeksi awal 5,2 persen. Begitu pula pada 2015 juga direvisi dari 5,6 persen menjadi 5,2 persen. Sementara pada 2016, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi ke posisi 5,5 persen dari perkiraan awal 5,6 persen.
"Prospek ini mencerminkan kinerja investasi tetap, dan laporan data perdagangan yang tidak menggembirakan," ujarnya. (gal/sof)
JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai level terendah selama enam tahun terakhir dinilai sebagai sesuatu yang wajar. Hampir semua mata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat