Pelemahan Rupiah dalam Level Aman

Namun demikian, menurut Ndiame, tahun ini pihaknya masih melihat adanya kontraksi pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Sementara rebound dari ekspor tergantung performa Indonesia mencari celah pasar dengan meningkatkan kualitas produk.
"Jadi pertumbuhan Indonesia turun karena lemahnya ekspor. Belum lagi ada tekanan eksternal seperti current account deficit (defisit transaksi berjalan)," terangnya.
Tidak pelak, pihaknya memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) direvisi sedikit turun menjadi 5,1 persen untuk 2014 dari proyeksi awal 5,2 persen. Begitu pula pada 2015 juga direvisi dari 5,6 persen menjadi 5,2 persen. Sementara pada 2016, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi ke posisi 5,5 persen dari perkiraan awal 5,6 persen.
"Prospek ini mencerminkan kinerja investasi tetap, dan laporan data perdagangan yang tidak menggembirakan," ujarnya. (gal/sof)
JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai level terendah selama enam tahun terakhir dinilai sebagai sesuatu yang wajar. Hampir semua mata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi