Pelemahan Rupiah, Honda: Jujur, Ini Berat Pakde

jpnn.com, BEKASI - Honda Prospect Motor (HPM) mengakui jika pelemahan rupiah terhadap nilai tukar dolar memberatkan bisnis mereka. Saat ini, mereka sudah menaikkan harga jual produk mobil impor utuh (CBU) mereka hingga 2 persen.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Marketing & After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy pada saat peresmian dealer Honda Nusantara Bekasi di Bekasi Barat, Rabu (10/10).
Menurut Jonfis, kendati harga mobil CBU mereka sudah naik tapi Honda masih terus bertahan terkait harga jual mobil rakitan lokal (CKD) atas tekanan dolar terhadap rupiah. Jonfis mengaku masih memantau perkembangan yang terjadi di Indonesia dewasa ini.
"Memang sangat berat dengan tekanan dolar saat ini. Dampak dolar sudah pasti ada, tapi kami berusaha untuk tidak menaikkan harga jual mobil CKD," beber Jonfis.
Jonfis menambahkan, tidak ada yang menginginkan dolar sampai melambung saat ini, Honda sendiri tidak mengharapkan. Tapi, lanjut Jonfis, naik turunnya dolar ini kan tidak bisa diprediksi.
"Jadi kami tahan dulu, mau sampai kapan kami tidak tahu. Kalau ada kenaikan itu pasti kami kasih tau. Tapi yang pasti kondisi saat ini sangat berat, kalau tidak berat tidak akan menaikan harga," pungkas Jonfis. (mg9/jpnn)
Honda Prospect Motor (HPM) mengakui jika pelemahan rupiah terhadap nilai tukar dolar cukup memberatkan bisnis mereka.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, HPM Optimistis Bisa Jaga Harga Mobil
- Honda Super Cub 50 Hello Kitty Terbaru Angkat Karakter Sanrio, Ada Ceritanya
- Direktur Teknik HRC Sebut Motor Balap Honda di MotoGP Masih Menyimpan Kelemahan
- New Honda CBR250RR Tawarkan Pilihan Warna Baru yang Beragam
- Honda CB1000F Concept Unjuk Gigi, Calon Rival Kawasaki Z900RS
- Penjualan Merosot Tajam, Honda Pangkas Produksi Mobil ICE