Pelemahan Rupiah Tak Selalu Untungkan Ekspor Agroindustri

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane menyeatakan, melemahnya rupiah tidak mutlak menguntungkan kegiatan ekspor agroindustri. Menurutnya, perekonomian dunia belum membaik sehingga harga komoditas melemah dan volume permintaan ekspor menurun.
"Tidak sepenuhnya kemerosotan nilai tukar rupiah ini dapat kami nikmati. Pelemahan perekonomian dunia masih berlangsung sehingga hasil yang kami dapatkan sama saja," katanya.
Sedangkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyatakan, pihaknya bersiap-siap menaikkan harga jual produk makanan dan minuman. Akibat pelemahan rupiah, lanjutnya, harga pokok produksi naik 6-7 persen.
"Bahan baku industri makanan dan minuman seperti gula dan terigu kan 100 persen dipenuhi dari impor. Ini sangat berdampak kepada kami," ucapnya. Industri makanan dan minuman yang paling terkena imbasnya adalah mi instan, roti, dan biskuit. (dio/uma/ken/c2/kim)
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane menyeatakan, melemahnya rupiah tidak mutlak menguntungkan kegiatan ekspor agroindustri. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berminat Berinvestasi di Saham AS, Ini 5 Pilihan Aplikasi Terbaik yang Tersedia di Tanah Air
- Emas Diburu, Dirut Pegadaian: Transaksi Emas Naik 4 Kali Lipat, Capai Rp1,5 Triliun
- Mitratel Pertahankan Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil
- Gandeng Kemendagri, Asbanda Luncurkan SP2D Oline
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025