Pelempar Granat Solo Terkait Penembak
Senin, 20 Agustus 2012 – 08:20 WIB
Menurut Kabareskrim, penembakan dan pelemparan peledak membuktikan ancaman bagi anggota kepolisian selalu ada dan nyata. "Ini mohon jadi perhatian anggota di lapangan agar selalu berhati-hati," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Baca Juga:
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menambahkan, penyidik masih mempelajari kelompok-kelompok di sekitar Solo, yang pernah menyerang anggota Polri. "Mereka yang sebelumnya pernah menyerang petugas ada catatannya, itu termasuk yang dicek," katanya.
Boy sendiri belum mau menyimpulkan serangan itu didalangi kelompok teroris. Dia hanya menyatakan, polisi sedang mempelajari kemungkinan rangkaian dua serangan itu dengan serangan kelompok tertentu pada anggota polisi. "Bisa saja modusnya karena sakit hati, tapi ini masih dugaan, kita harus menyelidiki lebih cermat," kata mantan Kapoltabes Padang Sumatera Barat ini.
Seperti diketahui, pada penyerangan pertama, 17 Agustus 2012, orang tidak dikenal memberondong pos pengamanan di Gemblekan, dengan senjata api FN, yang meninggalkan tujuh selongsong peluru dan menyebabkan dua polisi terluka. Pada serangan kedua, 18 Agustus 2012, di Gladak, pos polisi dilempar dengan granat nanas. Meski tidak menyebabkan korban dan kerusakan material, serangan itu sempat menyebabkan kepanikan dan keresahan.
JAKARTA -- Mabes Polri memberi atensi khusus terhadap situasi yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Itu setelah ada insiden pelemparan benda sejenis
BERITA TERKAIT
- Kaltim Siap Jadi Garda Terdepan Kemajuan Bangsa Indonesia
- Pemkot Serang Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap Kedua
- DPRD DKI Minta PAM JAYA Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Awali 2025, Polda Riau Gelar Tasyakuran dan Santuni Anak Yatim
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel