Pelesir Tari Perut Pecahkan BK DPR
Rombongan Kunker Bantah, Anggap Gayus Rekayasa Isu
Selasa, 23 November 2010 – 07:33 WIB

Pelesir Tari Perut Pecahkan BK DPR
JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR pecah. Pemicunya adalah laporan dugaan pelesir tari perut delapan anggota badan penegak etika wakil rakyat tersebut. Anggota rombongan kunjungan kerja (kunker) menyatakan nama mereka tercemar karena merasa tak pernah menyaksikan tari perut di Istanbul, Turki. Bahkan, mereka menyerang balik Ketua BK DPR Gayus Lumbuun yang dianggap ikut "bermain" di balik laporan kunker yang menghebohkan itu.
Sebagaimana diketahui, delapan anggota BK melakukan studi banding ke parlemen Yunani. Mereka mempelajari etika anggota parlemen. Namun, Gayus Lumbuun yang tidak setuju terhadap kunjungan tersebut memilih tidak berangkat. Sepulang kunker itu, muncul isu bahwa anggota rombongan menyaksikan tari perut saat mampir di Turki. Kemudian, sejumlah LSM melaporkan kasus tersebut ke BK DPR dan diterima Gayus. LSM melaporkan banyak kejanggalan kunker, termasuk mengapa harus belok ke Turki. Mereka pun meminta DPR menginvestigasi isu pelesir tari perut itu.
Rombongan kunker menilai situasi panas tersebut tak lepas dari persoalan internal BK sendiri. "Kami selama ini diam karena ingin menyelesaikan secara internal, sekarang sudah saatnya diluruskan," kata Nudirman Munir, wakil ketua BK yang juga ketua rombongan kunker ke Yunani itu, dalam keterangan pers kemarin (22/11).
Nudirman kemarin tidak sendiri. Politikus Golkar tersebut didampingi sejumlah anggota BK yang merupakan rombongan studi banding kode etik itu. Mereka, antara lain, Chairuman Harahap (Golkar), Salim Mengga (Demokrat), Anshori Siregar (PKS), Abdul Rozaq Rais (PAN), dan Usman Jafar (PPP). Mereka didampingi Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunthe yang tidak ikut serta dalam rombongan ke Yunani.
JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR pecah. Pemicunya adalah laporan dugaan pelesir tari perut delapan anggota badan penegak etika wakil rakyat
BERITA TERKAIT
- Ridwan Kamil Paham Penggeledahan Rumahnya oleh KPK Hanya Risiko, Maksudnya?
- Ternyata Ini Poin Pembahasan RUU TNI oleh DPR di Hotel Mewah
- Rapat DPR di Hotel Mewah Bahas RUU TNI Digeruduk Aktivis, Ini yang Terjadi
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati
- Lantik 5 Anggota MPR PAW dari Fraksi Gerindra dan Golkar, Muzani Ingatkan Hal Ini
- Melchias Markus Mekeng Minta Prabowo Alokasikan Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT