Pelestarian Budaya Betawi Belum Maksimal
Kamis, 14 Juli 2011 – 00:14 WIB
Dijelaskan Budi, pengelolaan kebudayaan yang dimaksud meliputi beberapa hal, di antaranya perlindungan yaitu merawat, memelihara aset budaya agar tidak punah dan rusak, kemudian pengembangan yakni melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian. Selain itu, juga ada pemanfaatan yakni melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
“Selanjutnya, pendokumentasian, yakni melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual,” ujarnya.
Pengamat Pendidikan dan Kebudayaan UI Adro Prayogo mengatakan, budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan kota yang menarik pendatan dari dalam dan luar Nusantara.
Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. “Selain dari budaya Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis,” terangnya.
BUDAYA Betawi saat ini terancam kelestarianya. Sebab, banyak masyarakat utamanya generasi muda yang kurang peduli dan lebih mengutamakan kebudayaan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS