Pelindo Abaikan Keberatan, Buruh Pelabuhan Siap Turun ke Jalan

Pelindo Abaikan Keberatan, Buruh Pelabuhan Siap Turun ke Jalan
Para pekerja pelabuhan yang tergabung dalam SPPI menyuarakan penolakan terhadap kebijakan baru yang dikeluarkan Pelindo. Mereka siap turun ke jalan untuk berunjuk rasa jika terus diabaikan. Foto: dok pribadi fior JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia bersatu (SPPI Bersatu) beserta dewan pimpinan cabang (DPC) di lingkungan Pelabuhan Indonesia berencana menggelar aksi demo jika permintaan tak dipenuhi pihak Pelindo.

“Kalau apa yang kami sampaikan tidak diakomodir oleh manajemen, tak tertutup kemungkinan akan melakukan demo, bukan lagi ke kantor pusat Pelindo, tapi ke kantor kementerian BUMN,” ujar Ketua Umum SPPI Bersatu Dodi Nurdiana kepada wartawan, Rabu (2/8).

Dia juga dengan tegas menolak konversi kelas jabatan yang akan diterapkan Manajemen PT Pelindo (Persero).

Dodi berpandangan sistem itu tak memenuhi prinsip keadilan bagi pekerja dan prinsip tata kelola good corporate governance.

Dia pun mengingatkan ada ketentuan pedoman GCG Pelindo yang telah mengatur ketentuan pola hubungan antara perseroan dengan pekerja, maupun antar sesama pekerja.

Pedoman itu secara jelas menyebutkan bahwa semua pola hubungan dicantumkan dalam PKB (perjanjian kerja bersama), Peraturan Perusahaan dan Pedoman Kode Etik Bisnis.

“Mari tuntaskan PKB terlebih dulu, PKB yang mengatur Konversi Kelas Jabatan, baru kemudian dibuat Peraturan Perusahaan dan Kita Sosialisasikan bersama untuk seluruh Pekerja,” ujarnya.

Menurut Dodi, osialisasi yang dilakukan oleh Manajemen terkait Harmonisasi Kelas Jabatan dan remunerasi pekerja pasca merger merupakan Harmonisasi Kelas Jabatan yang tidak mencerminkan prinsip keadilan dan kesetaraan yang berpotensi memecah belah pekerja dan menyebabkan demotivasi. Belum lagi potensi terganggunya poses bisnis di pelabuhan

DPP Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI) Bersatu telah menyampaikan semua keberatan kepada manajemen PT Pelindo (Persero), tetapi tidak direspons.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News