Pelindo II Tak Mampu Serap Global Bond
jpnn.com, PALEMBANG - PT. Pelindo II sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Carat, Palembang, tak mampu menyerap maksimal global bond yang diterbitkannya sendiri. Ini merupakan temuan berharga bagi Pansus Pelindo II DPR RI.
Demikian diungkap Anggota Pansus Pelindo II Nizar Zahro, Selasa (25/4/2017) di Palembang.
Dari global bond sebesar 1,58 miliar USD, ternyata masih tersisa sekitar 640 juta USD. Ini memperlihatkan peruntukan dana dari kantong global bond tidak jelas. Tim Pansus yang bertemu dengan direksi Pelindo II sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Carat, Palembang menyerukan agar penggunaan dana harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Ternyata perusahaan tidak bisa menghabiskan global bond yang dia terbitkan sendiri,” ungkap Anggota F-Gerindra itu.
Menurutnya, perencanaan yang mereka sampaikan, itu hanya perencanaan yang tidak jelas. Semestinya ini bisa menambah kinerja usahanya untuk keuntungan Pelindo II sendiri. Penerbitan global bon tahun 2015-2017 masih ada sisa 640 juta USD.
Temuan ini, sambung Nizar, merupakan PR sekaligus temuan baru bagi Pansus Pelindo. Ada kesalahan perencanaan yang dilakukan direksi.
Di sisi lain, target investasi yang mencapai empat juta terus untuk Pelabuhan Tanjung Karang yang juga dikelola Pelindo II dinilai tidak realistis. Pasalnya, JICT Koja di Tanjung Priok saja hanya 1-1,5 juta teus.
“Jadi yang disampaikan tadi hanya proyek cita-cita saja. Belum ada apa-apanya,” kata Nizar.(adv/jpnn)
PT. Pelindo II sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Carat, Palembang, tak mampu menyerap maksimal global bond yang diterbitkannya sendiri. Ini merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kaleidoskop: Penegakan Hukum Indonesia Tahun 2024
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan