Pelindo Ingin Operasikan Terminal Kelas Dunia
jpnn.com - JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menandatangani shareholder agreement (SHA) untuk proyek container terminal 1 (CT1) NewPriok, Pelabuhan Tanjung Priok, di Grand Hyatt kemarin (19/4). IPC menunjuk Mitsui & Co Ltd (Mitsui) sebagai mitra operator untuk mengoperasikan CT1 NewPriok.
Perusahaan Jepang itu dipilih melalui mekanisme penunjukan langsung. Penandatanganan SHA ini sebagai kelanjutan dari Memorandum of Agreement (MoA) antara Pelindo II dan Mitsui yang telah ditandatangani pada 25 Februari 2014 di Tokyo, Jepang. Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan ikut menyaksikan proses tersebut.
Direktur Utama PT Pelindo II R.J. Lino mengatakan, nantinya kedua perusahaan ini akan membentuk sebuah anak perusahaan untuk mengoperasikan CT1 NewPriok. Namun, ditunjuknya Mitsui bukan untuk mengoperasikan terminal secara penuh. "Shareholder-nya 51 persen IPC dan 49 persen Mitsui. Jadi masih kami yang mayoritas," jelas Lino kepada wartawan setelah penandatanganan SHA.
Lino menuturkan, Mitsui diharapkan memberi nilai tambah bagi dunia kepelabuhanan Indonesia. Mereka siap memberi kontribusi untuk membangun fasilitas pelabuhan seperti di negara-negara maju," ujarnya.
Kendati dinilai sudah bisa mengoperasikan pelabuhan, Lino menyebut IPC belum sanggup mengoperasikan terminal kelas dunia. IPC masih butuh waktu untuk menyiapkan diri."Untuk yang sekarang ini kami sekalian belajar. Dengan begitu, terminal 2 nanti bisa dioperasikan sendiri," ungkap dia.
IPC ngotot melakukan pembangunan pelabuhan karena menyadari peran penting pelabuhan selaku penopang kegiatan ekonomi negara. Pembangunan pelabuhan ini merupakan upaya IPC untuk memecahkan masalah lalu lintas kargo Indonesia yang identik lama dan mahal.
Nantinya, lalu lintas kargo Indonesia diharapkan bisa lebih cepat dengan tarif logistik yang lebih murah. Ada tiga komponen yang mempengaruhi kondisi lalu lintas kargo Indonesia. Yakni tarif, keandalan, dan produktivitas. "Dengan pelabuhan berkelas dunia tersebut, semua komponen itu bisa terpenuhi," terang Lino.
Proyek pembangunan konstruksi infrastruktur NewPriok CT1 tersebut telah dimulai pada akhir 2012. Menurut Lino, sekarang ini progress pembangunan fisiknya sudah mencapai 50 persen. "Akan bisa dioperasikan pada akhir tahun ini," ucap dia.
Terminal NewPriok tahap 1 akan terdiri atas tiga container terminal berkapasitas 1,5 juta twenty foot equivalent units (TEUs) dan dua terminal produk. Pembangunan tahap 1 ini diperkirakan akan rampung pada 2018 dengan tambahan kapasitas 4,5 juta TEUs. Setelah proyek rampung, kapal terbesar di dunia berisi kontainer ukuran 18.000 TEUs bisa bersandar ke tanah air. (and/hen/kim)
JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menandatangani shareholder agreement (SHA) untuk proyek container terminal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi