Pelonggaran PPKM Bisa Pacu Ekonomi Tumbuh 7 Persen? Tunggu Dulu...
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pelonggaran PPKM tidak akan mampu mengangkat perekonomian hingga mencapai pertumbuhan tujuh persen.
Pasalnya, ada jeda antara pelonggaran dan kenaikan konsumsi.
"Ada jeda atau lag antara pelonggaran dengan kenaikan konsumsi rumah tangga karena faktor sisi pendapatan masyarakat yang masih rendah," kata Bhima kepada JPNN.com, di Jakarta, Senin (23/8).
Kendati demikian, dia mengakui jika pelonggaran dari level 4 ke 3 punya dampak terhadap konsumsi rumah tangga.
"Daya beli kelas menengah belum pulih untuk menyokong belanja yang tinggi. Imbas pelonggaran tidak langsung naik tinggi seperti kuartal ke-II sebelum adanya PPKM ketat," ujar Bhima.
Terlebih, lanjut Bhima, perkantoran masih dibatasi 25 persen untuk sektor non-esensial.
"Artinya, sebagian pekerja masih berada di rumah. Padahal pengunjung mal kan juga pekerja perkantoran, jadi satu sektor dilonggarkan tetapi sektor lain masih dibatasi belum akan berpengaruh banyak," ungkap Bhima.
Pelonggaran PPKM mampu memacu ekonomi tumbuh hingga tujuh persen? Pakar ekonomi beberkan kendala sulitnya kenaikan PDB.
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- Danantara Dinilai Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- Wamen Viva Yoga: Jadikan Nias Utara Sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Begini Cara Bea Cukai Dukung Perbaikan Layanan & Pertumbuhan Ekonomi Nasional