Pelteras Persembahkan Debut Album Peranjakan

Pelteras Persembahkan Debut Album Peranjakan
Pelteras, band post-punk/deathrock asal Jakarta. Foto: Dok. Pelteras/Juan Akbar

Menurutnya, dalam waktu yang singkat, banyak hal yang berlangsung dengan cepat.

"Membuat kita nyaman atau gelisah, mampu atau tidak berdaya, bisa mengambil langkah atau pasrah saja. Tetapi tiba-tiba waktu sudah berlalu, kita sudah menjadi individu di hari ini yang cuma bisa bangga atau menyesal; atau mungkin sebatas merenung atas hal-hal tersebut," beber Techa Aurellia.

Dari segi musik, album Peranjakan dari Pelteras tidak hanya soal post-punk/deathrock.

Pelteras juga memadukan dan membaurkan sensibilitas pop, rock, bahkan new wave ke dalam debut album itu.

"Selain lirik, benang merah album Peranjakan adalah mood atau tone yang gelap, muram, resah, bahkan mungkin sedih. Pelteras bisa sangat konstan atau lempeng di salah satu lagu tetapi penuh dinamika di lagu lainnya. Temponya bervariasi di setiap lagu tetapi tetap berada di lingkup yang sama,” ucap Adam Pribadi.

Sampul album Peranjakan dari Pelteras menampilkan seseorang bertelanjang dada mengenakan kalung dengan liontin sigil.

Foto tersebut diambil oleh fotografer Juan Akbar dan desain sigil yang dibuat oleh seniman asal Surabaya, Dansi.

Peranjakan banyak menceritakan kehidupan sehari-hari, sehingga sosok tersebut dirasa dapat merepresentasikan siapa pun yang merasa hari-harinya dinarasikan oleh lagu-lagu dalam album tersebut.

Band post-punk/deathrock asal Jakarta, Pelteras akhirnya merilis album debut berjudul Peranjakan pada Jumat (13/10) ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News