Peluang Terakhir Phoenix Suns
Nash Justru Merasa Tidak Terbebani
Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:37 WIB
PHOENIX - Dalam beberapa tahun terakhir, Phoenix Suns merupakan tim paling asyik ditonton di NBA. Point guard Steve Nash punya gaya ''liar'' dan cepat, cocok dengan selera sang pelatih kala itu, Mike D'Antoni. Hampir semua penggemar basket di seluruh dunia kenal dengan gaya mereka, yang mewajibkan pemain menembak atau memasukkan bola dalam waktu tujuh detik atau lebih cepat.
Sayang, meski menghasilkan banyak kemenangan, gaya atraktif itu tak kunjung membuahkan cincin juara. Pada pertengahan musim 2007-2008 lalu, general manager baru Suns, Steve Kerr, langsung mengubah filosofi tim. Dia menuntut tim yang lebih ''konvensional'' dan mengutamakan kemampuan bertahan. Untuk itu, dia pun mendatangkan center superbesar Shaquille O'Neal dari Miami Heat.
Baca Juga:
Meski sudah tua (36 tahun) dan mahal, Kerr merasa O'Neal bisa membantu Suns menjadi tim yang lebih tangguh, khususnya dalam hal bertahan.
Perubahan filosofi tersebut makin terasa ketika D'Antoni dibiarkan pindah ke New York Knicks. Sebagai gantinya, datang Terry Porter, pelatih yang juga mengutamakan defense (cocok dengan Kerr).
PHOENIX - Dalam beberapa tahun terakhir, Phoenix Suns merupakan tim paling asyik ditonton di NBA. Point guard Steve Nash punya gaya ''liar'' dan
BERITA TERKAIT
- PSBS vs Persib: Maung Bandung Pincang, Bojan Hodak tak Risau
- Debut Apik Bidadari Cantik dari Bulgaria, Langsung Bikin Gresik Kalah di Kandang
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan
- Prawira Bandung Siap Bikin Kejutan di IBL 2025