Pelukan Haru Para Napi Pondok Bambu untuk Letkol Arifin

Pelukan Haru Para Napi Pondok Bambu untuk Letkol Arifin
Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letkol Laut drg Muhammad Arifin saat berbincang di acara Bincang Online JPNN.com. Foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letkol Laut drg Muhammad Arifin belum lama ini menceritakan pengalamannya merawat pasien.

Diakui Arifin bukan perkara mudah mengemban tugas sebagai koordinator di RSDC Wisma Atlet, terlebih setiap pasien Covid-19 mempunyai karakter yang berbeda-beda.

Ada pasien yang gampang diatur, ada yang sulit, ada yang semau gue, hingga yang mengalami gangguan mental. Namun, ada salah satu cerita lucu yang Arifin temui di lapangan.

Salah satunya saat menangani para tahanan wanita di Lapas Pondok Bambu. Saat itu banyak tahanan yang positif Covid-19.

"Waktu itu Lapas Pondok Bambu banyak yang positif, cewek-cewek semua, sekitar 30 orang, bulan Juni Juli 2020. Lapas bingung karena gak punya tempat untuk karantina, akhirnya dikirim ke sini (RSDC Wisma Atlet-red)," ungkap Arifin saat berbincang di Bincang Online JPNN.com.

Mereka begitu senang saat Dokter Arifin yang mereka panggil dengan sebutan komandan menjelaskan mengenai fasilitas apa saja yang berada di Wisma Atlet.

Di momen itu pula mereka membandingkan fasilitas di lapas dan di Wisma Atlet, yang tentunya berbeda jauh.

"Mereka saya taruh di lantai 15, saya sampaikan fasilitas di sini apa saja, ada air panas untuk mandi. Mereka bilang 'di lapas boro-boro pak, airnya gatel'. Saya bilang, makan 3 kali sehari di sini. 'Boro-boro di lapas makannya gak jelas'. Ya saya bilang, kalau mau enak ya bebas dulu, jangan di tahanan," ucap Arifin.

Para napi tersebut justru sedih saat harus meninggalkan RSDC Wisma Atlet dan harus kembali ke Lapas Pondok Bambu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News