Pelukan Haru Para Napi Pondok Bambu untuk Letkol Arifin
Selama masa karantina di RSDC Wisma Atlet, para tahanan tersebut mendapatkan akses ponsel mereka. Tujuannya supaya mereka bahagia sehingga bisa mempercepat penyembuhan.
"Mereka tanya, 'Komandan boleh gak pakai hp? Saya bilang, ya sudah boleh'. Mereka senang banget," ungkap Arifin.
Namun, mereka justru sedih saat harus meninggalkan RSDC Wisma Atlet dan harus kembali ke Lapas Pondok Bambu.
Mereka bahkan ada yang ingin menghabiskan masa tahanannya di Wisma Atlet saja karena ogah kembali ke lapas.
"Pak komandan, boleh gak kami di sini sampai selesai masa tahanan. Saya tanya, memang kapan masa tahanan selesai? Mereka bilang 2 tahun lagi bebas. Ngelunjak ini. Saya bilang 'gak ada, kalau sudah pada negatif kembali lagi ke lapas', ucap Arifin.
Tak sampai di situ, mereka juga sangat tersentuh hatinya karena mendapatkan perlakuan yang baik selama di RSDC Wisma Atlet.
"Mereka nangis terharu karena diperlakukan sama seperti pasien yang lainnya, enggak dibeda-bedakan, peluk-peluk saya juga sebagai tanda perpisahan. Jadi salah satu pengalaman yang lucu, menangani tahanan di Lapas Pondok Bambu," kata Arifin.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Para napi tersebut justru sedih saat harus meninggalkan RSDC Wisma Atlet dan harus kembali ke Lapas Pondok Bambu.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Petugas Bersenjata Api Kawal Pemindahan 2 Napi Bandar Narkoba ke Nusakambangan
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19