Peluru Bersarang di Pundak Didik, di Mana Mamamu?
“Bahkan ukuran tubuhnya kurus kering dan terlalu kecil untuk orangutan seusianya," tutur Sanchez dalam siaran persnya, Kamis (16/6).
Menilik giginya, kata dia, Didik berumur kira-kira satu tahun setengah. "Selain mengalami malnutrisi, di tubuhnya juga ditemukan sebutir peluru senapan angin yang bersarang di pundak kanannya, mengakibatkan kelenjar di dada kanannya membengkak,” bebernya.
Kemungkinan besar, lanjut Sanchez, induk orangutan itu sudah mati dan tertembak seperti bayinya. Tak jarang, lanjutnya, dalam sejumlah kasus pada saat orangutan dewasa ditembak mati, anaknya juga ikut tertembak.
“Untuk satwa seperti orangutan, kehilangan induknya membuat mereka sangat trauma karena melihat secara langsung kematian Sang Induk. Pengalaman traumatik ini membuat bayi orangutan itu juga terlihat sedih dan depresi,” jelasnya.
Trauma tersebut memerlukan waktu lama untuk disembuhkan. Dalam proses rehabilitasi yang bisa berlangsung bertahun-tahun ini, bayi orangutan itu akan bergabung dengan teman-temannya untuk mempelajari kemampuan bertahan hidup sebelum dikembalikan ke habitatnya. (*)
LAGI, seekor bayi orangutan (Pongo Pygmaeus) ditemukan di Ketapang, Kalimantan Barat. Kondisinya menyedihkan. Selain kekurangan nutrisi, didapati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408