Peluru Tak Terkendali Serap Aspirasi Komunitas Atlet Difabel di Bekasi
"Anggota disabilitas saat ini ada 12 orang. Yang paling muda itu Fajar, yang fisiknya itu seperti manusia mini. Dia masih kelas 2 SMA," ujar Sugeng.
Bicara tentang masalah teknis yang diperlukan untuk pengembangan atlet difabel, Sugeng mengatakan langkah utama adalah memastikan tersedianya fasilitas yang memadai.
Menurut dia, fasilitas yang mendukung perkembangan kompetensi atlet disabilitas sangat penting karena mereka sering memerlukan aksesibilitas yang tepat untuk latihan, peralatan khusus, dan dukungan yang memungkinkan mereka mencapai potensi penuh dalam olahraga.
"Ini agar mereka punya kesempatan yang adil dan layak untuk bersaing dan berkembang sebagai atlet," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Komika Fico Fachriza menggali lebih dalam mengenai rencana tim atlet binaan Sugeng ke depan, apakah akan fokus menjadi komunitas olahraga yang mandiri?
Sugeng menyampaikan bahwa GOR Smesh Sukaraya akan selalu mengembangkan kompetensi para atletnya. Pihaknya juga terbuka menerima bantuan pemerintah selama itu bermanfaat dalam perkembangan atlet difabel.
"Kami sih terbuka jika pemerintah ingin membantu, yang penting bermanfaat," ujarnya.
Menurut Sugeng, bantuan dari pemerintah juga diperlukan lantaran sejumlah atlet difabel binaannya berhasil meraih prestasi di ajang Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparnas) 2023.
Sukarelawan Cawapres RI Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali blusukan ke Kabupaten Bekasi guna menyerap aspirasi atlet difabel.
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Siap Kawal TPS, Sukarelawan Anak Abah Bakal Gelar Apel Siaga
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan
- Pebulu Tangkis Muda Indonesia Unjuk Gigi di Vietnam dan Malaysia International Series
- Jateng Muda Banyumas Deklarasi Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada 2024
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap